Scroll Untuk Baca Artikel

MASUKKAN HPK DI SINI dan PISAHKAN DENGAN KOMA (hpk 1, hpk 2, hpk 3, dst)

Bahan AjarVideo

Sistem Energi dalam Tubuh

1442
×

Sistem Energi dalam Tubuh

Sebarkan artikel ini

www.guruolahraga.id – Sistem Energi dalam Tubuh 

Sistem energi dalam olahraga terbagi 2, sistem energi aerobik (SEA) dan an-aerobik (SEAn). SEA lebih banyak menggunakan sel otot merah, sedangkan SEAn lebih banyak menggunakan sel otot putih. SEA memerlukan oksigen yang sangat besar yang diperoleh dari dalam tubuh itu sendiri maupun dari udara luar dengan tujuan agar aktivitas fisik dapat berlangsung lama walaupun dengan beban yang moderat. SEA dapat dikatakan sebagai energi predominan misalnya pada lari marathon, renang jarak jauh, dsb.

Advertisement
Scroll Kebawah Untuk Lihat Konten

SEAn sebaliknya, tidak memerlukan oksigen yang sangat besar, tapi hanya menggunakan oksigen yang ada dalam tubuh itu sendiri, namun dengan tujuan untuk menciptakan ledakan energi yang besar, walaupun hanya berlangsung sesaat atau sangat singkat, atau bisa dikatakan dalam satu tarikan nafas. SEAn bisa dikatakan sebagai energi predominan misalkan pada olahraga angkat besi, lari sprint 60 s/d 100 mtr.

Bagaimana dengan olahraga bulutangkis ?. Kita ketahui dalam permainan bulutangkis terdapat gerakan memukul “kok”, baik perlahan maupun smash, ada gerakan melompat dan smash, berpindah tempat yang semuanya itu hampir dilakukan dengan gerakan kombinasi cepat dan lambat, bertenaga “ledakan” dan tidak. Permainan biasanya berlangsung minimal 2 set (+ – 30 mnt) secara kontinyu.
 Dari analisis ini, menurut saya seorang pebulutangkis harus memiliki kapasitas aerobik dan an-aerobik yang seimbang, artinya disamping memiliki daya tahan umum (sistem cardiovascularrespiratori) yang baik, juga harus memiliki “power” pada otot-otot tertentu, misalkan otot-otot lengan, perut, tungkai. Jadi kesimpulannya bulutangkis merupakan olahraga yang memerlukan sistem energi kombinasi SEA dan SEAn yang seimbang, jadi tidak ada yang predominant. Konsekuensinya pebulutangkis disamping harus melatih kapasitas aerobik nya juga harus melatih kapasitas an-aerobik nya, tentunya latihan skill dan fleksibilitas otot menjadi perhatian utama.

Baca Ini Juga  Keterampilan Gerak Lokomotor dan nonlokomotor

Pengertian Dasar AEROBIK & AN AEROBIK
1.      Pengertian Aerobik
Istilah aerobik yang digunakan dalam proses penanganan secara biologis berarti proses di mana terdapat oksigen terlarut (memerlukan oksigen). Oksidasi bahan organik menggunakan molekul oksigen sebagai aseptor elektron terakhir adalah proses utama yang menghasilkan energi kimia untuk mikroorganisme. Mikroba yang menggunakan oksigen sebagai aseptor elektron terakhir adalah mikroorganisme aerobik, sedangkan sebaliknya disebut anaerobik.

Untuk kebugaran tubuh, latihan aerobik memberi banyak manfaat, antara lain meningkatkan daya tahan jantung, paru-paru, menguatkan otot-otot tubuh, kelenturan, membakar kalori, dan lain-lain.
Jenis latihan apa saja yang harus dilakukan? Untuk meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru dapat dilakukan dengan jalan cepat, lari, bersepeda (stasioner maupun sepeda biasa), dan berenang.
Sementara untuk menguatkan otot-otot dapat dilakukan dengan latihan beban. Sedangkan untuk kelenturan dapat dilakukan dengan peregangan, baik dengan cara berdiri maupun duduk. Beberapa alat bantu yang sering digunakan, misalnya tembok, kursi, lemari, dan lain-lain. Untuk membakar lemak, senam aerobik low impact maupun high impact dapat menjadi pilihan. Latihan aerobik sebaiknya dilaksanakan secara rutin, tiga kali seminggu, rata-rata 30 menit setiap latihan.

Baca Ini Juga  Video Latihan Tehnik Dasar Permainan Bola Basket SD/MI Kelas 6

Organisme aerobik atau aerob adalah organisme yang melakukan metabolisme dengan bantuan oksigen. Aerob, dalam proses dikenal sebagai respirasi sel, menggunakan oksigen untuk mengoksidasi substrat (sebagai contoh gula dan lemak) untuk memperoleh energi.
Aerob obligat membutuhkan oksigen untuk melakukan respirasi sel aerobik.
Aerob fakultatif dapat menggunakan oksigen tetapi dapat juga menghasilkan energi secara anaerobik.

2.      Pengertian Anaerobik
Anaerobik adalah kata teknis yang secara harfiah berarti “tanpa udara” (dimana “udara” biasanya berarti oksigen). Kata yang berlawanan dengannya adalah aerobik. Dalam pengolahan limbah, tidak adanya oksigen dinamakan sebagai ‘anoxic’; sedangkan anaerobik digunakan untuk mengindikasikan tidak adanya akseptor elektron (nitrat, sulfat atau oksigen) Anaerobik juga dapat merujuk pada:
Aktifitas anaerobik, pemecahan bahan-bahan organis oleh bakteri dalam keadaan tanpa oksigen
Latihan anaerobik, merupakan salah satu bentuk latihan olah raga.

Anaerobik glikolisis, perubahan dari gula menjadi alkohol dengan menggunakan ragi – lihat Fermentasi Organisme anaerobik, setiap organisme yang tidak membutuhkan oksigen untuk tumbuh
Respirasi anaerobik, oksidasi molekul tanpa oksigen. Oksidasi ammonium anaerobik, anammox, proses mikrobial yang manggabungkan ammonium dan nitrit. Organisme anaerobik atau anaerob adalah setiap organisme yang tidak memerlukan oksigen untuk tumbuh.

Baca Ini Juga  Psikologi: Perkembangan masa remaja

Anaerob obligat akan mati bila terpapar pada oksigen dengan kadar atmosfer. Anaerob fakultatif dapat menggunakan oksigen jika tersedia. Organisme aerotoleran dapat hidup walaupun terdapat oksigen di sekitarnya, tetapi mereka tetap anaerobik karena mereka tidak menggunakan oksigen sebagai terminal electron acceptor (akseptor elektron terminal).
Mikroaerofil adalah organisme yang dapat menggunakan oksigen, tetapi hanya pada konsentrasi yang rendah (rentang mikromolar rendah); pertumbuhannya dihambat oleh level oksigen yang normal (sekitar 200 mikromolar). Nanaerob adalah organisme yang tidak dapat tumbuh bila terdapat konsentrasi mikromolar oksigen, tetapi dapat tumbuh dan diuntungkan pada konsentrasi nanomolar oksigen.

Anaerob obligat dapat menggunakan fermentasi atau respirasi anaerobik. Jika terdapat oksigen, anaerob fakultatif menggunakan respirasi aerobik; tanpa oksigen beberapa diantaranya berfermentasi, beberapa lagi menggunakan respirasi anaerobik. Organisme aerotoleran hanya dapat berfermentasi. Mikroaerofil melakukan respirasi aerobik, dan beberapa diantaranya dapat juga melakukan respirasi anaerobik.